Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) akan Operasikan Drone ScanEagle yang Diterima dari AS -->

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) akan Operasikan Drone ScanEagle yang Diterima dari AS

Berita Militer
Jumat, 14 Juni 2019

Kementerian Pertahanan Malaysia sudah mengumumkan pada 10 Juni, bahwa kesemua pesawat drone yang diterima dari Amerika Serikat akan dioperasikan Tentera Laut Diraja Malaysia.
Kesemua UAV ScanEagle yang berjumlah 12 unit itu diterima Malaysia dan sejumlah negara ASEAN dari pemerintah AS. ScanEagle dibuat oleh Insitu Technologies, anak perusahaan Boeing.
Drone ScanEagle
Drone ScanEagle 
"RMN (Royal Malaysia Navy) akan menerima aset ini pada tahun 2019 hingga 2022, dan batch pertama dari enam UAV ScanEagle diperkirakan akan diserahkan pada pertengahan November ini," ujar Menhan Malaysia Mohammad Sabu.
Malaysia adalah salah satu negara penerima di bawah program Maritime Security Initiative (MSI) yang digawangi Washington. Progrma ini terkait bantuan, pertama kali diumumkan Menhan AS Ashton Carter pada iterasi 2015 dari Shangri-La Dialogue Singapura.
Kontrak pembelian ScanEagle melibatkan Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Vietnam. Kontrak diteken pada 31 Mei 2019.
Total 34 drone ScanEagle dibeli keempat negara, dengan Malaysia terbanyak yaitu 12 unit. Sementara Indonesia dan Filipina sama-sama memboyong delapan unit, dan enam unit sisanya diambil Vietnam.
Indonesia sendiri membayar 9.197.672 juta dolar AS, lebih murah dibanding Filipina yang 9.633.655 juta dolar. Perbedaan ini mungkin terletak pada komponen biaya pelatihan, perangkat pendukung, dan juga paket dukungan suku cadang.
Sementara Malaysia menjadi termahal, mencapai 19.329.334 juta dolar.
Seperti halnya Malaysia, oleh Indonesia, ScanEagle juga akan dioperasikan oleh TNI AL dari atas kapal perang. (Beny Adrian)
cetak agenda surabaya