Jet Tempur JF-17 Thunder Pakistan akan Beraksi di Paris Air Show 2019 -->

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Jet Tempur JF-17 Thunder Pakistan akan Beraksi di Paris Air Show 2019

Berita Militer
Sabtu, 15 Juni 2019

Pakistan Aeronautical Complex (PAC), industri pesawat wakil dari Asia, akan mempertunjukan kebolehan jet tempur JF-17 Thunder melakukan manuver di udara dalam ajang Paris Air Show di Bandara Paris-Le Bourget, Perancis pada 17-23 Juni 2019.
Thunder sudah terdaftar dalam nama pesawat yang akan melakukan flying display baik saat trade days maupun public days.
Jet Tempur JF-17 Thunder
Jet Tempur JF-17 Thunder 
Bahkan, pada hari-hari penyelenggaraan untuk para pebisnis, JF-17 merupakan satu dari dua jet tempur yang akan melakukan pertunjukan udara. Satu penempur lainnya adalah Dassault Rafale milik tuan rumah Perancis.
Sementara pada penyelenggaraan untuk pengunjung umum, selain JF-17 juga akan tampil Rafale Angkatan Udara Perancis dan F-16 dari Angkatan Udara Belgia.
Pertunjukan flying display lainnya akan diisi oleh A400M, helikopter, pesawat-pesawat aerobatik sipil, dan pesawat-pesawat komersial seperti A330neo, A350-1000, hingga A380. Sementara untuk pertunjukan aerobatik militer akan diisi oleh tim aerobatik AU Perancis, Patrouille de France berkekuatan 10 pesawat Dassault/Dornier Alphajet.
Rusia hanya berpartisipasi secara sederhana dalam PAS 2019 seperti pada penyelenggaraan-penyelenggaraan sebelumnya sejak 2015. Di ajang ini, Rusia melalui United Aircraft Corporation (UAC) hanya ikut berpartisipasi menyertakan pesawat amfibi Be-200 dalam pertunjukan udara saat trade days saja.
Kehadiran jet tempur kursi tunggal JF-17 di ajang PAS bukan untuk kali pertama. Sebelumnya pada penyelenggaraan PAS ke-52 pada 2017, JF-17 berhasil memukau pengunjung melalui pertunjukan udaranya.
JF-17 Thunder dibuat bersama oleh PAC dengan Chengdu Aircraft Corporation (CAC) dari China. Lebih dari 100 unit JF-17 dioperasikan oleh Angkatan Udara Pakistan (PAF) saat ini. Pesawat ini juga digunakan oleh Angkatan Udara Myanmar dan dipesan oleh Nigeria.
Malaysia termasuk negara yang disebut-sebut sedang mempertimbangkan untuk membeli penempur ringan multiperan mesin tunggal ini. (Roni Sontani)
Sumber :  angkasa.news
cetak agenda surabaya