"Beberapa yang jadi prioritas adalah pertama, kapal kombatan," ujar Ade kepada awak media saat acara penyambutan KRI Bima Suci-945 di Dermaga Jakarta Internasional Container Terminal, Jakarta, Kamis, 16 November 2017.
Ade berujar selain membutuhkan kapal kombatan, TNI AL juga membutuhkan kapal patroli. Sebab, kata dia, kapal patroli diperlukan untuk kerja sama membantu Kementerian Kelautan dan Perikanan. "Melengkapi kapal patroli untuk bantu Bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti)," katanya.
Ade menuturkan TNI AL juga membutuhkan pesawat udara. Hal ini, kata dia, untuk memperkuat Korps Marinir AL. "Itu prioritas juga semua," ucapnya.
Ade berharap capaian pada 2024 dalam Kekuatan Pokok Minimum dapat terwujud. Dia mengatakan telah memberikan laporan kepada Kementerian Pertahanan terkait hal tersebut. "Harus terwujudlah, 151 kapal, kemudian 66 pesawat terbang, dan 330 kendaraan tempur Marinir," tuturnya.
Menurut Ade, kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) AL memang telah ditargetkan dalam Kekuatan Pokok Minimum. Saat ini, kata dia, Kekuatan Pokok Minimum telah sampai pada tahap kedua. "Kita baru jalan tiga tahun, tahap kedua sekarang tinggal dua tahun," ujarnya.
Sebelumnya, saat memimpin upacara Peringatan HUT Ke-72 Korps Marinir, di Bhumi Marinir Cilandak pada Rabu, 15 November 2017, Ade mengatakan akan melanjutkan pengadaan alutsista pendukung kekuatan tempur Korps Marinir. Pengadaan tersebut salah satunya dimaksudkan untuk mengganti alutsista yang telah tua.
"Marinir akan melanjutkan pengadaan 27 unit Tank Amfibi, 22 Unit Ranpur Angkut Personel serta beberapa unit Ranratfib, Rantis, dan Ranratfib angkut artileri sekaligus menghapus sejumlah alutsista berusia tua," ucap Ade dalam amanatnya
Source : tempo . co
FOR INFO CALL US
085648845617
corpsmilitary@gmail.com